TDAH: Apa Itu, Gejala, dan Cara Mengobatinya

  • Beranda
  • Blog
  • TDAH: Apa Itu, Gejala, dan Cara Mengobatinya
TDAH: Apa Itu, Gejala, dan Cara Mengobatinya
02-04

TDAH: Apa Itu, Gejala, dan Cara Mengobatinya


TDAH (Gangguan Defisit Perhatian dan Hiperaktivitas) adalah gangguan mental kronis dan kompleks yang dapat memiliki berbagai penyebab — artinya bersifat multifaktorial.

Gejala utamanya meliputi:

  • Kesulitan dalam berkonsentrasi
  • Hiperaktivitas
  • Perilaku impulsif

📌 Gejala biasanya muncul sejak masa kanak-kanak dan dapat berdampak negatif hingga dewasa.

Sayangnya, masih banyak stigma dan kesalahpahaman, sehingga diagnosis dan pengobatan sering tertunda.


18 Gejala TDAH

Untuk membantu diagnosis, digunakan skala standar dengan 18 gejala khas:

  1. Kurang perhatian terhadap detail
  2. Sulit mempertahankan fokus
  3. Sulit mengorganisasi tugas
  4. Sering kehilangan benda penting
  5. Mudah terdistraksi oleh stimulus luar
  6. Sulit menyelesaikan instruksi
  7. Pelupa dalam aktivitas harian
  8. Sulit duduk lama
  9. Merasa gelisah terus-menerus
  10. Sulit menunggu giliran
  11. Sering menyela percakapan
  12. Menjawab sebelum pertanyaan selesai
  13. Sulit bermain dengan tenang
  14. Bicara berlebihan
  15. Sulit mengerjakan tugas mental yang lama
  16. Cenderung menghindari tugas sulit
  17. Sering lupa janji atau tanggung jawab
  18. Sulit menjaga ritme aktivitas

Tiga Tipe TDAH

1. Tipe Predominan Kurang Perhatian

Lebih sulit fokus dan terorganisasi. Umum pada perempuan dan sering memengaruhi performa akademik.

2. Tipe Predominan Hiperaktif-Impulsif

Lebih banyak menunjukkan hiperaktivitas dan impulsivitas. Anak-anak tipe ini sering dianggap "bermasalah".

3. Tipe Gabungan

Menggabungkan gejala hiperaktif, impulsif, dan kurang perhatian. Bisa menyebabkan konflik sosial lebih besar.


TDAH dan Kesehatan Mental Lain

TDAH sering dikaitkan dengan gangguan lain seperti:

Kecemasan

  • Akibat kesulitan mengatur waktu, tugas, atau situasi sosial
  • Menyebabkan ketegangan dan kekhawatiran berlebih

Depresi

  • Bisa timbul dari penolakan sosial, impulsivitas, dan harga diri rendah

Gangguan Bipolar

  • Gejala mirip dengan TDAH (perubahan suasana hati, impulsif)
  • Bisa juga terjadi bersamaan → diagnosis harus akurat

Bagaimana Diagnosis TDAH Dilakukan?

Diagnosis dilakukan oleh profesional (psikolog, psikiater, atau neurolog):

Langkah-langkah diagnosis meliputi:

  • Wawancara klinis
  • Kuesioner dan skala seperti Conners
  • Riwayat sekolah, keluarga, dan hubungan sosial
  • Kriteria DSM-5
  • Mengecualikan kondisi lain (seperti depresi, kecemasan, dll.)

Bagaimana Pengobatan TDAH?

✅ Terapi Perilaku

Melatih keterampilan sosial dan mengatur impuls.

✅ Obat-obatan

  • Stimulansia (metilfenidat, amfetamin)
  • Non-stimulansia (atomoksetin)

✅ Strategi Pendidikan

Adaptasi di sekolah atau tempat kerja untuk memudahkan pembelajaran.

✅ Aktivitas Fisik & Gizi Seimbang

Membantu konsentrasi dan kualitas hidup.


FAQ tentang TDAH

Apakah TDAH bisa sembuh?
Tidak, tetapi gejalanya bisa dikontrol dengan pengobatan dan terapi.

Bagaimana tahu seseorang mengidap TDAH?
Hanya bisa dipastikan dengan evaluasi profesional.

Apakah TDAH hanya terjadi pada anak-anak?
Tidak. Gejala berawal di masa anak-anak, tetapi dapat berlanjut hingga dewasa.

Apakah TDAH bersifat genetik?
Ya, ada pengaruh genetik dalam banyak kasus.